Minggu, 28 Agustus 2022 00:00
Berita -
Artikel
Dalam rangka merayakan Dies Natalis FK UNAND 2022 yang ke 67 tahun, Departemen Neurologi FK UNAND berkesempatan mengikuti kegiatan dengan mengirimkan PPDS Neurologi FK UNAND dalam acara lomba Solo Song dan Band.
Terakhir Diperbaharui ( Sabtu, 22 Oktober 2022 02:25 )
Selengkapnya...
|
Kamis, 31 Maret 2022 00:00
Berita -
Artikel
Padang – Bagian Neurologi FK UNAND mengadakan pengabdian masyarakat ke Desa Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Desa ini terletak lebih kurang 7 km dari pusat kota Padang. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 31 Maret 2022 bertempat di Pelataran Mushala Nurul Hidayah, diikuti lebih kurang 50 masyarakat setempat.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan tema “Upaya Pencegahan Stroke Dan Skrining Penyakit Neurologi Melalui Program Desa Binaan Terhadap Masyarakat Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Padang” ini dilakukan dalam bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai stroke beserta faktor resikonya serta melakukan skrining atau pemeriksaan faktor risiko penyebab stroke antara lain tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola kesehatan individu guna mencegah terjadinya stroke dengan mengontrol rutin faktor risiko stroke ke fasilitas kesehatan sehingga terciptanya masyarakat yang produktif.
Terakhir Diperbaharui ( Sabtu, 22 Oktober 2022 02:03 )
Selengkapnya...
Jumat, 24 Agustus 2018 00:00
Berita -
Artikel
Persyaratan masuk PPDS Neurologi.Untuk dapat diterima sebagai peserta program studi neurologi maka calon peserta harus dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. IPK Minimal 2,75
2. IPK yang diterima adalah IPK yang tercantum dalam transkip nilai (tidak bisa dikonversikan)
3. Harus memiliki STR dokter umum yang masih berlaku
4. umur maksimal 35th permulai pendidikan (januari dan juli)
5. Berasal dari fakultas kedokteran yang memiliki akreditasi minimal B dari BAN PT dengan melampirkan fotocopy sertifikat akreditasi (pada saat lulus S1)
6. Melampirkan surat pengalaman kerja minimal 1 tahun di RS/Puskesmas/Klinik Kesehatan
7. Surat rekomendasi:
a. Dekan FK asal S1
b. Sejawat Senior sesuai dengan program studi pilihan
c. atasan langsung untuk pelamar PNS/TNI-POLRI
d. Bagi peserta mandiri surat rekomendasi A dan B
8. tidak sedang menjalani PPT
9. surat pernyataan tidak pernah menjalani pendidikan PPDS ditempat lain
10. tidak menerima calon peserta ppds yang penah menjalani pendidikan di tempat lain (pindah atau transfer)
11. TOEFL > 450
12. Lulus Psikotes yang dilaksanakan di program studi psikologi Unand
13. Tes kesehatan dan MMPI dilaksanakan di RS Dr. M. DJamil Padang
a. Hasil tes Narkoba Negatif
b. Hasil tes HIV.AIDS negat
Terakhir Diperbaharui ( Selasa, 16 Oktober 2018 09:54 )
Selasa, 27 Februari 2018 09:21
Berita -
Artikel
Bagian Neurologi RSUP Dr M DJmail - Turut memperingati Hari Epilepsy Internasional, RSUP Dr. M. Djamil Padang menggalakkan edukasi tentang Epilepsy dengan menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Life is Beautiful (Ranah Minang Bersahabat dengan Penyandang Epilepsy)” bertempat di Poliklinik RSUP Dr. M. Djamil, Senin (12/02). Hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut adalah dr. Hendra Permana, Sp.S. Dihadiri juga oleh Dirut RSUP Dr. M. Djamil, Ketua Bagian/KSM Neurologi FKUA RSUP Dr. M. Djamil, Ketua Bagian/KSM di Lingkungan RSUP Dr. M. Djamil, Ketua Kelompok Studi Epilepsy Perdossi cab. Padang, Pakar Epilepsy Anak, serta Guru Besar dan Staf Pengajar Bagian Neurologi FKUA RSUP Dr. M. Djamil Padang. Selain karena memperingati hari Epilepsy Internasional, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Epilepsy secara ilmiah, memberi dorongan kepada para penyandang Epilepsy dan keluarga agar berani tampil, dan sekaligus mengedukasi atau meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Epilepsy.
Penyakit Epilepsy adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapapun, walaupun dari garis keturunan tidak pernah mengalami Epilepsy ini. Penyakit Epilepsy dapat dihindarkan dengan pengobatan yang baik dan teratur. Secara umum, Epilepsy dapat dikatakan sebagai suatu gangguan fungsi listrik otak atau bisa disebut ‘korsleting’ yang ditandai oleh cetusan listrik pada sekelompok atau sebagian besar sel-sel otak, sehingga timbul perubahan perilaku sesaat dan berulang. dr. Hj. Meity Frida, Sp. S (K) selaku Ketua Kelompok Studi Epilepsy Perdossi cab. Padang menekankan para penyandang Epilepsy penting untuk mendapatkan pengobatan secara teratur. “Hidup itu indah. Kita harus rajin berobat agar kejang yang diderita penyandang Epilepsy bisa terkontrol dan dan dapat kembali mengembangkan potensi optimal yang mereka miliki,” ungkapnya. Menurutnya, semua dokter selalu berupaya untuk menyembuhkan penyandang Epilepsy dengan baik. “Kita harus berusaha keras untuk menyembuhkan atau meringankan penyakit ini dari penyandangnya,” tambah Dirut RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Yusirwan, Sp.B., Sp. BA (K), MARS. Dalam sambutannya, Dirut juga mengatakan bahwa pentingnya peringatan hari Epilepsy Internasional ini untuk mengingatkan kita bahwa ada sebuah penyakit bernama Epilepsy. “Penyandang Epilepsy jangan dikucilkan dari pergaulan. Mereka harus selalu diberi dorongan agar tidak malu dan semangat dalam mengobati penyakitnya untuk mempercepat proses penyembuhan, dalam hal ini kejang yang terkontrol,” kata Dirut.
Masyarakat sangat antusias terhadap kegiatan ini karena selain mendapatkan materi dari para pembicara, juga mendapatkan pengalaman berharga berupa simulasi mengenai bagaimana menghadapi penyandang Epilepsy ketika kejang. Masyarakat dan keluarga penyandang Epilepsy berharap semoga ilmu yang didapat pada kegiatan ini bisa diterapkan dengan baik. (Sekretariat)
Terakhir Diperbaharui ( Selasa, 27 Februari 2018 09:44 )
Kamis, 30 November 2017 13:55
Berita -
Artikel
Untuk Info lebih lanjut dapat Menghubungi : Sekretariat PPDS Neurolgi (085272175165)
Terakhir Diperbaharui ( Kamis, 30 November 2017 14:31 )
|
|
|
<< Mulai < Sebelumnya 1 2 3 Berikutnya > Akhir >> |
|