PENYAKIT NEUROLOGI AKIBATKAN KECACATAN DAN KEMATIAN
Bagian Neurologi FK Unand/ RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Penyakit di bidang neurologi merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali mengakibatkan kecacatan dan kematian. Beberapa penyakit itu seperti stroke, meningitis, dan trauma sistem saraf pusat menjadi penyebab kematian dan kecacatan utama di Indonesia.
Selain itu, nyeri kepala, nyeri neuropatik dan nyeri muskuloskeletal juga mengakibatkan tingginya angka tidak masuk kerja pada pegawai di perusahaan dan kantor.
“Berbagai aspek penyakit neurologi penting dipahami agar tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit neurologi tidak bertambah,” kata Ketua Panitia Neurology Annual Meeting and Application 2017 (PANORAMA 2017), dr Lidya Susanti SpS, kepada Padang Ekspres, di Hotel Pangeran Beach, akhir pekan lalu.
PANORAMA 2017 ini kerja sama antara Bagaian Neurologi Fakultas Kedokteran Unand/RSUP DR M Djamil Padang, PERDOSSI Cabang Padang dan Ikatan Alumni Spesialis Saraf Andalas (IKASSANDA). Dihadiri 300 peserta terdiri dari perawat, dokter umum, dokter spesialis dari luar kota Padang dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday.
Sebagai pemateri sudah berpengalaman di bidang Neurologi di antaranya Prof Dr dr Darwin Amir SpS(K), Dr dr Yuliarni Syafrita SpS(K), dr Fitri Octaviana SpS(K) MPdKed, dr Rimawati T SpS RPSGT.
Ia mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan penatalaksanaan terbaik berbasis bukti pada penyakit saraf untuk mendapatkan perbaikan yang maksimal. Dengan demikian, penderita tidak jatuh pada kondisi perburukan klinis yang bisa mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.
“Selain itu juga perlu mempertimbangkan bagaimana upaya penatalaksanaan awal yang optimal pada penderita di tingkat layanan primer yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan terbatas,” ungkap Lidya.
Lidya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, para peserta bisa menjadi pilar pelayanan medis neurologi yang andal.
“Ini berguna untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta terciptanya kolaborasi berbagai disiplin ilmu dalam pengelolaan penyakit neurologi terbaik,” harapnya. (*)